SEARCH

DAFTAR HALAMAN

VISI MISI PERUSAHAAN INTERNASIONAL & CSR PERUSAHAAN NASIONAL INDONESIA

VISI MISI PERUSAHAAN INTERNASIONAL
Dalam paparan mengenai visi dan misi perusahaan skala internasional, perusahaan yang saya bahas adalah eBay.com, McDonald’s dan Amazon.com.
1. eBay.com
eBay adalah situs lelang di dunia, didirikan oleh Pierre Omidyar pada 3 September, 1995 di San Jose, CA. Awalnya bernama AuctionWeb dan merupakan bagian dari situs pribadi yang lebih besar
a. Visi
Menjadikan perusahaan sebagai pemimpin dunia dalam pelayanan kepada pelanggan secara online.
b. Misi
Menjadi pusat pelayanan pelanggan yang terkemuka di dunia. Tempat orang-orang menemukan. apa yang diinginkan dan dibeli secara online. Dengan motto: kerja keras, menyenangkan, dan tercatat dalam sejarah.

Analisis :
Dalam visi dan misi eBay.com memiliki beberapa komponen seperti spesifikasi produk dan jasa serta teknologi yang di tawarkannya dalam bidang penjualan barang dan jasa secara online dengan market pasar yang akan dikuasai oleh eBay.com adalah pasar dunia. Teknologi yang digunakan tentunya adalah high technology information dimana dalam hal ini yang dimaksud adalah internet.

2. McDonald’s
1. Visi
Visi dari McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's Indonesia adalah “to be the world’s best quick service restaurant experience” (Menjadi restoran cepat saji yang paling berpengalaman , paling cepat melayani dan terbaik di seluruh dunia).
McDonald's menjadi terbaik dalam artian :

1. Untuk McDonald's
Menjadi terbaik berarti menjadikan “The Golden Arches” dipercaya dan dihargai di seluruh dunia.
2. Untuk Pelanggan
Menjadi terbaik berarti melayani pelanggan sesuai dengan QSC&V dan pelanggan dapat menikmati produk McDonald's yang memiliki keunikan tersendiri pada setiap kunjungan mereka di seluruh McDonald's dan McDonald's dapat membuat pelanggan tersenyum.
3. Untuk Komunitas Di Sekitar McDonald's
Menjadi terbaik berarti membuat mereka bangga atas keberadaan McDonald's di lingkungan mereka karena McDonald's merupakan perusahaan yang memiliki tingkat
sosial dan tanggung jawab yang tinggi. Dunia menjadi tempat yang lebih baik karena keberadaan McDonald's.
4. Untuk Pemilik
Menjadi terbaik berarti memberikan peluang untuk mencapai kesuksesan dan mengembangkan modal sebagai pemilik dari bisnis ini dan menjadi rekan kerja yang memiliki kolaborasi kerjasama yang baik.
5. Untuk Karyawan
Menjadi terbaik berarti memberikan peluang, kompensasi kerja yang baik, pengembangan dan pelatihan kerja, dan pekerjaan yang berarti bagi seluruh karyawan.
6. Untuk Suppliers
Menjadi terbaik berarti investasi mereka akan berkembang menjadi bisnis yang profitable bersama McDonald's dan akan menjadi patner terbaik dalam bisnis ini.
7. Untuk Pemegang Saham
Menjadi terbaik berarti berkembang dengan keuntungan yang paling baik dan paling besar pada industri ini.
8. Untuk Alliance Partners
Menjadi terbaik berarti bahwa McDonald's bekerja sama dengan organisasi yang bagus dan dikenal di dunia, seperti Coca Cola, Disney dan The Olympics dalam rangka menjalin kerjasama, memperluas kerjasama, dan mempertahankan kepemimpinan McDonald's.

2. Misi
McDonald's baik McDonald's Internasional maupun McDonald's Indonesia adalah “Memahami tentang misi kami dan bagaimana menjadikannya menjadi kenyataan pada restoran McDonald's”.

Analisis :
Dalam visi dan misi McDonald’s memiliki beberapa komponen seperti spesifikasi produk yang ditawarkannya dalam bidang restoran cepat saji dengan market pasar yang akan dikuasai oleh McDonald’s adalah pasar dunia. Mengenai teknologi yang digunakan, tidak ada penjelasan lebih lanjut mengenai bentuk teknologi yang diterapkan dalam operasional McDonald’s.

3. Amazon.com
Visi dan Misi Amazon.com sebagai perusahaan yang paling customer-centric adalah pelanggan dapat temukan apapun yang mereka ingin dengan mudah melalui pembelian online, dan harga yang rendah.

Analisis :
Dari misi yang dimiliki oleh Amazon.com, terlihat bahwa Amazon.com berusaha fokus pada pelanggan saat ini di mana konsumen cenderung untuk memiliki waktu yang minim untuk berbelanja secara konvensional. Jadi, Amazon.com menawarkan solusi bagi konsumen sehingga konsumen bisa berbelanja di mana saja dan kapan saja dengan syarat terkoneksi internet. Selain itu, konsumen dapat mempertimbangkan harga yang ada di internet.
Dalam visi dan misi amazon.com memiliki beberapa komponen seperti spesifikasi produk serta teknologi yang ditawarkannya dalam bidang penjualan buku online dengan market pasar yang akan dikuasai oleh amazon.com adalah pasar dunia. Teknologi yang digunakan tentunya adalah high technology information dimana dalam hal ini yang dimaksud adalah internet.





CSR PERUSAHAAN NASIONAL DI INDONESIA

1. PT. MARTINA BERTO Tbk. (MARTHA TILAAR GROUP)
Pada tanggal 1 Desember 2008, Martha Tilaar mengadakan event Tanam Pohon Bersama yang dilakukan di area Kampoeng Djamoe Organik Martha Tilaar di Cikarang. acara ini merupakan salah satu CSR yang dilakukan oleh Martha Tilaar menuju Good Corporate Governance. Selain itu, pada tahun 2011, pembangunan pabrik baru Martha Tilaar di cikarang sebagian akan dibuat kebun herbal dari total luas lahan 10 hektar. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan sebagian dari program CSR yang telah dilakukan oleh Martha Tilaar sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan.
Analisis CSR ke dalam 5 prinsip Inisiatif sosial kolaboratif :
1. Mengidentifikasikan misi jangka panjang yang tahan lama
Keadaan global yang makin memburuk dengan ditandainya isu-isu global warming, membuat pihak Martha Tilaar juga bertanggung jawab sebagai pelaku industri yang sedikit banyak telah menyumbang polusi sebagai akibat dari hasil olah sisa produksi pabrik (limbah) kepada lingkungan sekitar industri. Dari kesadaran untuk turut menjaga kelestarian lingkungan dan juga sebagai wujud kepedulian sosial, Martha Tilaar mulai menggerakkan kegiatan tanam pohon, khususnya tanaman herbal jamu, yang ditanam di area sekitar pabrik produksi agar polusi di sekitar pabrik dapat sedikit berkurang.
2. Meningkatkan kapabilitas inti : kontribusikan “apa yang kami lakukan”
Menggerakkan segenap lapisan masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan menanam pohon guna pengurangan polusi dan penyebab global warming khususnya dalam lingkungan Martha Tilaar. dengan kegiatan tersebut, diharapkan Martha Tilaar dapat lebih mengolah hasil olah sisa (limbah) industrinya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam kepeduliannya terhadap isu-isu global warming dan juga meningkatkan kesadaran konsumen akan pemilihan produk kecantikan yang ramah lingkungan.
3. Kontribusikan jasa khusus berskala besar
Dalam melakukan program CSR ini, pihak Martha Tilaar bekerjasama dengan segenap lapisan masyarakat yang tujuannya agar program dapat berjalan dengan baik.

4. Menimbang pengaruh pemerintah
Dalam program CSR ini tenttunya pemerintah sangat mendukung dikarenakan pihak Martha Tilaar sedikit banyak telah membantu pemerintah dalam kepeduliannya akan isu-isu pemanasan global dan hal ini terbukti nyata yaitu setelah program terlaksana, terjadi perbaikan lingkungan yang cukup berarti di lingkungan sekitar industri.
5. Menyusun dan menilai total paket manfaat
Citra Martha Tilaar di depan public menjadi semakin positif sehubungan dengan CSR yang telah dilakukan dan menjadikan Martha Tilaar sebagai salah satu produk kecantikan yang ramah lingkungan.

2. PT. BNI (Persero) Tbk.
BNI telah mengalokasikan 35% dana CSR ke dalam bentuk pendidikan, yakni memberikan beasiswa kepada SEKITAR 7.294 siswa di seluruh Indonesia sejak tahun 2004, renovasi bangunan sekolah, juga memberikan bantuan fisik kepada ratusan sekolah termasuk perpustakaan dan laboratorium sekolah.
Analisis CSR ke dalam 5 prinsip Inisiatif sosial kolaboratif :
1. Mengidentifikasikan misi jangka panjang yang tahan lama
Kurangnya perhatian akan dunia pendidikan menjadi salah satu fokus dari program kepedulian sosial Bank BNI sebagai pelaku lembaga keuangan perbankan di Indonesia. Dengan memberikan bantuan kepada siswa-siswa yang kurang beruntung dan kepada sekolah-sekolah yang memiliki bangunan kurang representative untuk kegiatan belajar mengajar, Bank BNI telah menunjukkan kepeduliannya akan generasi penerus yang membutuhkan fasilitas layak guna mencapai kesuksesan di masa mendatang.
2. Meningkatkan kapabilitas inti : kontribusikan “apa yang kami lakukan”
Memberikan fasilitas terbaik bagi siswa dan juga sekolah yang diharapkan mampu menunjang operasional belajar-mengajar. Dengan kegiatan tersebut, diharapkan generasi muda Indonesia dapat lebih maju dan mengembangkan pengetahuan melalui sarana yang telah diberikan oleh Bank BNI.


3. Kontribusikan jasa khusus berskala besar
Dalam melakukan program CSR ini, pihak Bank BNI bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan juga sekolah-sekolah yang tujuannya agar program dapat berjalan dengan baik.
4. Menimbang pengaruh pemerintah
Dalam program CSR ini tenttunya pemerintah sangat mendukung dikarenakan pihak Bank BNI sedikit banyak telah membantu pemerintah dalam kepeduliannya terhadap bidang pendidikan Indonesia dan juga kemajuan generasi muda Indonesia dan hal ini terbukti nyata yaitu setelah program terlaksana, terjadi perbaikan kelangsungan belajar-mengajar yang cukup berarti di bidang pendidikan Indonesia.
5. Menyusun dan menilai total paket manfaat
Bank BNI menjadi salah satu perusahaan yang peduli terhadap kelangsungan pendidikan di Indonesia dan hal ini menjadikan Bank BNI menjadi salah satu perusahaan yang patut diberikan penghargaan berkaitan dengan kepeduliaanya akan pendidikan.

3. NESTLE
Program CSR yang dilakukan oleh Nestle lebih fokus kepada penanganan kesehatan dan kesejahteraan di bidang nutrisi, air, dan pembangunan pedesaan. Di bidang nutrisi, Nestle bekerjasama dengan berbagai pihak mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan nutrisi melalui pendidikan nutrisi yang membantu konsumen dalam membuat keputusan yang cerdas dalam pemilihan pola makan dan gaya hidup. hal ini juga meningkatkan kesadaran atas pentingnya makanan sehat dan aktifitas fisik.
Di bidang air, Nestle bekerjasama dengan PMI membantu 1.600 masyarakat desa Telagaluhur, Serang-Banten untuk memperoleh akses ke air bersih dan sehat. Proyek tersebut menghasilkan sistem irigasi ramah lingkungan dengan menggunakan air limbah yang telah dikelola. Program tersebut masih berlanjut hingga sekarang.
Dan di bidang pembangunan pedesaan, sejak tahun 1975, Nestle telah bekerjasama dengan peternak susu di Jawa Timur untuk meningkatkan kesejahteraan mereka melalui direct procurement susu segar yang dihasilkan dan pada saat yang bersamaan memperbaiki kualitas dan kuantitas susu yang diproduksi para peternak tersebut. Kini, Nestle membeli kurang lebih 600.000 liter susu setiap hari dari sekitar 300.000 peternak susu di Jawa Timur.
Nestle juga telah bermitra dengan petani kopi di Lampung sejak tahun 1994 untuk memberikan penyuluhan untuk peningkatan jumlah dan kualitas panen dan meningkatkan kesejahteraan petani. Nestle bekerjasama dengan Insititut Penelitian Kopi dan Kakao di Jember dalam proses identifikasi biji kopi yang baik melalui pemetaan genetika. Dukungan tersebut diberikan dengan menghibahkan teknologi Somatic Emryogenesis yang memungkinkan petani menanam jenis kopi terbaik dalam jumlah besar dengan waktu sesingkat mungkin.
Analisis CSR ke dalam 5 prinsip Inisiatif sosial kolaboratif :
1. Mengidentifikasikan misi jangka panjang yang tahan lama
Penanganan kesehatan dan kesejahteraan di bidang nutrisi, air, dan pembangunan pedesaan menjadi focus kegiatan CSR Nestle. Melalui peningkatan nutrisi, pengadaan air bersih, dan pembangunan pedesaan, Nestle mampu membuktikan kepeduliannya terhadap masyarakat melalui kegiatan-kegiatan tersebut yang dirasa penting bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2. Meningkatkan kapabilitas inti : kontribusikan “apa yang kami lakukan”
Memberikan pendidikan nutrisi yang membantu masyarakat dalam membuat keputusan yang cerdas dalam pemilihan pola makan dan gaya hidup. hal ini juga meningkatkan kesadaran atas pentingnya makanan sehat dan aktifitas fisik. Kemudian, sistem irigasi ramah lingkungan dengan menggunakan air limbah yang telah dikelola juga diberikan oleh Nestle sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap penyediaan air bersih masyarakat desa. Selain itu, dengan merangkul para peternak susu daerah dan juga petani kopi, Nestle ikut membantu memberikan pengetahuan yang lebih lagi kepada mereka dan juga turut membantu dalam peningkatan produksi ke arah yang lebih baik dalam rangka meningkatkan kesejahteraan para peternak dan petani tersebut.
3. Kontribusikan jasa khusus berskala besar
Dalam melakukan program CSR ini, pihak Nestle bekerjasama dengan berbagai pihak terkait seperti Dinas Kesehatan Daerah, PMI, dan juga Institut Kopi dan Kakao Jember yang bertujuan agar program tersebut dapat berjalan dengan baik.
4. Menimbang pengaruh pemerintah
Dalam program CSR ini tentunya pemerintah sangat mendukung dikarenakan pihak Nestle telah cukup membantu pemerintah dalam kepeduliannya terhadap bidang kesehatan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia dan hal ini terbukti nyata yaitu setelah program terlaksana, terjadi perbaikan nutrisi pada masyarakat dan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.
5. Menyusun dan menilai total paket manfaat
Nestle menjadi salah satu perusahaan yang sangat peduli terhadap kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, sesuai dengan produk-produk yang telah dihasilkan yang juga menunjang akan kesehatan masyarakat Indonesia.
























DAFTAR PUSTAKA

http://beritasore.com/2008/05/12/bni-alokasikan-35-persen-dana-csr-untuk-pendidikan/
http://www.bni.co.id/BNIBerbagi/tabid/179/Default.aspx
http://ernanana88.blogspot.com/2010/03/tugas-2-manajemen-strategi.html
http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1294904446/56370/Martha-Tilaar-gunakan-31-hasil-IPO-MBTO-untuk-bangun-pabrik
http://www.kabarbisnis.com/content/article/?page=csr&id=298
http://www.kabarbisnis.com/m/read/285265
http://www.kabarbisnis.com/umum/csr/286448-CSR__Nestle_beri_penyuluhan_200_000_orang.html
http://melisaftik.blogspot.com/2011/03/aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.html
http://ridhowismadi.blogspot.com/2010/03/visi-misi-mc-donald.html
http://srirejeki-bl.blogspot.com/2010/03/visi-misi-dan-strategi-perusahaan.html
http://strategik.fe.uns.ac.id/?p=384
http://yasinta-maria.blogspot.com/2009/03/visi-misi-perusahaan.html
http://yosevasilaen.wordpress.com/2010/06/01/e-crm-di-perusahaan-profit-www-amazon-com/

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

A. Latar Belakang Masalah
Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok ataupun organisasi, selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada two way communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Hubungan yang dilakukan oleh unsur pimpinan antara lain kelangsungan hidup berorganisasi untuk mencapai perkembangan ke arah yang lebih baik dengan menciptakan hubungan kerja sama dengan bawahannya. Hubungan yang dilakukan oleh bawahan sudah tentu mengandung maksud untuk mendapatkan simpati dari pimpinan yang merupakan motivasi untuk meningkatkan prestasi kerja ke arah yang lebih baik. Hal ini tergantung dari kebutuhan dan cara masing-masing individu, karena satu sama lain erat hubungannya dengan keahlian dan tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu organisasi tertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.
Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horisontal.
Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.

B. Tujuan Penulisan
Agar mahasiswa dapat mengetahui mengenai teori mengenai komunikasi dalam organisasi. Dan diharapkan pula informasi ini dapat menjadi referensi dalam pembelajaran materi komunikasi organisasi.

C. Rumusan Masalah
Adapun makalah ini disusun dengan rumusan masalah sebagai berikut :
• Apakah yang dimaksud dengan organisasi?
• Apakah yang dimaksud dengan komunikasi?
• Bagaimana hubungan komunikasi terhadap organisasi?
• Apakah yang dimaksud dengan komunikasi dalam organisasi?
• Bagaimana model komunikasi dalam organisasi?
• Apa fungsi komunikasi dalam organisasi?
• Bagaimana proses komunikasi dalam organisasi?
• Apa saja gaya komunikasi yang dapat diterapkan dalam organisasi dan bagaimanakah gambaran umum mengenai masing-masing gaya komunikasi tersebut?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Organisasi dan Komunikasi
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harfiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.
Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Sedangkan untuk istilah komunikasi (communication) berasal dari Bahasa Latin communicatus yang berarti ”berbagi” atau “menjadi milik bersama”. Dengan demikian, kata komunikasi menurut kamus bahasa mengacu pada suatu upaya yang bertujuan untuk mencapai kebersamaan. Menurut Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku.
Hovland, Janis & Kelley menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Sedangkan Berelson & Steiner berpendapat bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.

B. Hubungan Ilmu Komunikasi dengan Organisasi
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilakukan.

C. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya adalah memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214).
Price (1997) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai derajat atau tingkat informasi tentang pekerjaan yang dikirimkan organisasi untuk anggota dan diantara anggota organisasi. Tujuan komunikasi dalam organisasi adalah untuk membentuk saling pengertian (mutual understanding) sehingga terjadi kesetaraan kerangka referensi (frame of references) dan kesamaan pengalaman (field of experience) diantara anggota organisasi. Komunikasi organisasi harus dilihat dari berbagai sisi yaitu pertama komunikasi antara atasan kepada bawahan, kedua antara karyawan yang satu dengan karyawan yang lain, ketiga adalah antara karyawan kepada atasan.
Hubungan komunikasi antara atasan dan bawahan juga tidak bisa dilepaskan dari budaya paternalistik yaitu atasan jarang sekali atau tidak pernah memberikan kepada bawahannya untuk bertindak sendiri, untuk mengambil inisiatif dan mengambil keputusan. Hal ini disebabkan karena komunikasi yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan bersifat formal dimana adanya struktur organisasi yang jauh antara atasan dengan bawahan. Sehingga konsekuensi dari perilaku ini bahwa para bawahannya tidak dimanfaatkan sebagai sumber informasi, ide, dan saran.
Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada para karyawan tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika sedang berada di bawah standar (Robbins, 2002).
Komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja. Hal ini mudah dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak yang luas terhadap kehidupan organisasi, misal konflik antar pegawai, dan sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian, kerjasama dan juga kepuasan kerja .Mengingat yang bekerjasama dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan merupakan sekelompok sumber daya manusia dengan berbagai karakter, maka komunikasi yang terbuka harus dikembangkan dengan baik. Dengan demikian masing-masing karyawan dalam organisasi mengetahui tanggung jawab dan wewenang masing masing.
Karyawan yang mempunyai kompetensi komunikasi yang baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kinerja karyawan menjadi semakin baik. Komunikasi memegang peranan penting di dalam menunjang kelancaran aktivitas karyawan di perusahaan.
Komunikasi organisasi merupakan suatu proses dinamik yang berfungsi sebagai alat utama bagi sukses atau tidaknya organisasi dalam hubungannya dengan lingkungan tugas. Pincus (1986) menemukan komunikasi berhubungan positif dengan kinerja, tetapi tidak sekuat hubungan antara komunikasi dengan kepuasan. Chen et al., (2006) menyatakan komunikasi organisasi berhubungan positif dengan komitmen organisasi dan kinerja dan berhubungan negatif dengan tekanan pekerjaan. Namun demikian Rodwell (1998) menyatakan bahwa variabel komunikasi berhubungan negatif dengan kinerja.

D. Model Komunikasi dalam Organisasi
Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita (pesan) dan penerima seperti gambar berikut ini :

Model ini menunjukkan 3 unsur esensi komunikasi. Bila salah satu unsur hilang, komunikasi tidak dapat berlangsung. Sebagai contoh adalah seseorang dapat mengirimkan pesan, namun apabila tidak ada yang menerima atau yang mendengar, komunikasi tidak akan terjadi.

E. Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
a) Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.

b) Fungsi regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
• Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau instruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
• Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

c) Fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

d) Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu:
• Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.
• Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

F. Proses Komunikasi dalam Organisasi
Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi internal dan proses komunikasi eksternal.
A. Komunikasi Internal
Merupakan pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).
Adapun Empat Dimensi Komunikasi dalam organisasi, yaitu :
a) Downward communication
Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
• Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
• Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
• Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
• Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

b) Upward communication
Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
• Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
• Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan
• Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
• Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya
Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh informasi dari bawah.
Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit:
• Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka
• Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai
• Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
• Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai

c) Horizontal communication
Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara.
Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:
• Memperbaiki koordinasi tugas
• Upaya pemecahan masalah
• Saling berbagi informasi
• Upaya pemecahan konflik
• Membina hubungan melalui kegiatan bersama

d) Interline communication
Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan jabatan fungsional. Karena terdapat banyak komunikasi lintas-saluran yang dilakukan spesialis staf dan orang-orang lainnya yang perlu berhubungan dalam rantai-rantai perintah lain, diperlukan kebijakan organisasi untuk membimbing komunikasi lintas-saluran.

B. Komunikasi Eksternal
Adalah komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak audience di luar organisasi. Contoh dari komunikasi eksternal, yaitu :
• Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif. Contohnya adalah Majalah, Press release/media release, Artikel surat kabar atau majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll.
• Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.

G. Gaya Komunikasi
Gaya komunikasi atau communication style akan memberikan pengetahuan kepada kita tentang bagaimana perilaku orang-orang dalam suatu organisasi ketika mereka melaksanakan tindakan berbagi informasi dan gagasan. Sementara pada pengaruh kekuasaan dalam organisasi, kita akan mengkaji jenis-jenis kekuasaan yang digunakan oleh orang-orang dalam tataran manajemen sewaktu mereka mencoba mempengaruhi kemampuan berkomunikasi dalam organsasi, kita akan diajak untuk memikirkan bagaimana mendefinisikan tujuan kita sehubungan dengan tugas dalam organisasi, bagaimana kita memilih orang yang tepat untuk diajak bekerjasama dan bagaimana kita memilih saluran yang efektif untuk melaksanakan tugas tersebut.
Gaya komunikasi (communication style) didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu (a specialized set of intexpersonal behaviors that are used in a given situation). Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).
1. The Controlling style
Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications.
Pihak-pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandangan-pandangannya.
Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha ‘menjual’ gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula.

2. The Equalitarian style
Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication).
Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama.
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindakan berbagi informasi (share) di antara para anggota dalam suatu organisasi.

3. The Structuring style
Gaya komunikasi ini lebih memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
Stogdill dan Coons dari The Bureau of Business Research of Ohio State University, menemukan dimensi dari kepemimpinan yang efektif, yang mereka beri nama Struktur Inisiasi atau Initiating Structure. Stogdill dan Coons menjelaskan mereka bahwa pemrakarsa (initiator) struktur yang efisien adalah orang-orang yang mampu merencanakan pesan-pesan verbal guna lebih memantapkan tujuan organisasi, kerangka penugasan dan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.

4. The Dynamic style
Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen).
Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah menstimulasi atau merangsang pekerja ataupun karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut.

5. The Relinguishing style
Gaya komunikasi ini lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain.
Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya.

6. The Withdrawal style
Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut.
Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: “Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini”. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi.

H. Studi Kasus
Drydocks PHK Massal Buruh
Penulis: FX. Laksana Agung S | Editor: Erlangga Djumena
Selasa, 8 Februari 2011 | 10:46 WIB
BATAM, KOMPAS.com - Drydocks World Pertama yang beroperasi di Tanjung Uncang, Batam, melakukan Pemutusan Hubungan Kerja massal terhadap 534 buruhnya. Keputusan ini efektif berlaku per Selasa (8/2/2011).
Buruh yang tak-tahu menahu terkejut atas keputusan itu. Mereka pagi tadi bermaksud masuk kerja seperti biasa mengenakan seragam kerja. Namun mereka yang namanya tercantum dalam daftar buruh ter-PHK, pengumumannya ditempel di papan pengumuman, dilarang masuk ke lokasi kerja. "Pengumuman PHK baru kami tahu hari ini. Tak ada pembicaraan sebelumnya," kata Anto (27), salah seorang buruh.
HR Manager Drydocks World Pertama Ricky Syahrul, menyatakan, PHK dilakukan atas alasan efisiensi. Pesanan dari konsumen dalam beberapa bulan terakhir jumlahnya makin sedikit.
Dari 534 buruh yang di-PHK, 530 berstatus buruh permanen dengan masa kerja rata-rata tiga tahun dan 4 orang outsourcing. Drydocks World Pertama adalah anak perusahaan Drydocks World, bergerak di bidang galangan kapal.


BAB III
PENUTUP

A. Solusi Kasus
Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh PT. Drydock World Pertama tanpa diketahui oleh para karyawan dan dinilai sepihak, sangat merugikan para karyawan. Tanpa adanya diskusi sebelumnya mengenai hal ini, para karyawan yang tidak tahu-menahu akan keputusan manajemen ini, jelas sangat keberatan untuk menerima hal ini.
Tanpa adanya komunikasi antara pihak manajemen dengan serikat pekerja yang mewakili para pekerja tersebut, keputusan PHK massal ini menjadi tidak etis karena walaupun diberikan kompensasi atau pesangon, namun keberlanjutan hidup para pekerja tidak bisa dijamin lagi apabila kompensasi dari keputusan PHK tersebut telah habis dan para pekerja tidak memiliki kemampuan lain selain menjadi pekerja di perusahaan galangan kapal ini.
Padahal, jika komunikasi antara pihak manajemen dan serikat pekerja dapat dilakukan sebelum final decision ini diumumkan pada pekerja secara tiba-tiba, mungkin saja para pekerja yang telah ter-PHK tersebut lebih dapat menerima keputusan tersebut meskipun dengan berat hati dalam penerimaan keputusan tersebut.
Berdasarkan teori mengenai komunikasi organisasi yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa komunikasi memiliki beberapa fungsi, yang salah satunya adalah fungsi informatif, dimana seharusnya sebelum keputusan tersebut diumumkan kepada pekerja, wacana mengenai hal tersebut dapat diinformasikan kepada para pekerja sebagai asset perusahaan dan roda operasional perusahaan yang juga memiliki peran penting dalam perkembangan perusahaan. Selanjutnya, komunikasi dapat dijadikan alat dalam penyelesaian konflik apabila terdapat gejolak atas keputusan tersebut.
Hakekat komunikasi organisasi antara bawahan dengan atasannya adalah membangun saluran komunikasi dua arah yang dapat menjadi alat penyampaian gagasan dalam pencapaian individu maupun organisasi. Sehingga, seharusnya pihak manajemen dapat membangun saluran komunikasi yang cukup baik antara pihak manajemen dengan serikat pekerja agar segala keputusan yang nantinya akan diambil oleh perusahaan dapat menemukan penyelesaian yang sama-sama baik untuk perusahaan dan juga untuk pihak pekerja.

B. Kesimpulan
• Organisasi adalah suatu tempat dimana terdapat kesamaan tujuan untuk mencapainya bersama-sama melalui jenjang kepangkatan dan pembagian tugas dimana manajemen mengordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
• Berelson & Steiner berpendapat bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.
• Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu.
• Komunikasi dalam organisasi adalah juga dapat diartikan sebagai komunikasi di suatu organisasi yang dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi (Effendy,1989: 214).
• Model komunikasi yang paling sederhana adalah adanya pengirim, berita (pesan) dan penerima.
• Komunikasi memiliki empat fungsi, yaitu fungsi informatif, regulatif, persuasif, dan integratif.
• Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi internal dan proses komunikasi eksternal.
• Gambaran umum yang diperoleh dari uraian mengenai gaya komunikasi di atas adalah bahwa the equalitarian style of communication merupakan gaya komunikasi yang ideal. Sementara tiga gaya komunikasi lainnya: structuring, dynamic dan relinguishing dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi. Dan dua gaya komunikasi terakhir: controlling dan withdrawal mempunyai kecenderungan menghalangi berlangsungnya interaksi yang bermanfaat


DAFTAR PUSTAKA

http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html (diakses pada tanggal 25 Januari 2011)
http://batamtimes.com/batam/2744-karyawan-pt-drydock-di-phk-massal.html (diakses pada tanggal 10 Februari 2011)
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/02/08/10461430/Drydocks.PHK.Massal.Buruh (diakses pada tanggal 8 Februari 2011)
http://humasbatam.com/kliping-pers/februari-2011/kliping-pers-rabu-9-februari-2011/?wpmp_switcher=mobile (diakses pada tanggal 10 Februari 2011)
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2069026-fungsi-komunikasi-dalam-organisasi/ (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_organisasi (diakses pada tanggal 2 Februari 2011)
http://info-gua.blogspot.com/2010/05/pengaruh-komunikasi-organisasi-terhadap.html (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)
http://joejoe.blogdetik.com/2010/05/20/komunikasi-dalam-organisasi/ (diakses pada tanggal 8 Februari 2011)
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/iklim-komunikasi-dalam-organisasi.html (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/komunikasi-dalam-organisasi-9/ (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)
http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Inovasi&artikel=inv2&hlm=1-3 (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/02/202235/126/101/Drydocks_Bantah_PHK_600_Karyawan (diakses pada tanggal 10 Februari 2011)
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/02/08/201854/126/101/Drydocks-World-Graha-Pecat-600-Pekerja-Tanpa-Alasan-Jelas (diakses pada tanggal 10 Februari 2011)
http://www.uinsuska.info/perpustakaan/attachments/025_KOMUNIKASI%20DALAM%20MANAJEMEN%28oleh%20SUHAIMI%20D,%20M.Si%29.pdf (diakses pada tanggal 28 Januari 2011)

TACIT KNOWLEDGE

Tacit knowledge adalah sebuah pengetahuan yang sulit dikomunikasikan kepada orang lain, baik dengan bahasa kata maupun tulisan, hanya pemilik pengetahuan sendiri yang memahaminya. Tacit knowledge ini susah dikomunikasikan dan sulit untuk diterjemahkan ke dalam bentuk yang lebih terstruktur seperti explicit knowledge. Namun , tacit knowledge dapat codificate sehingga dapat dijadikan explicit knowledge. Dalam prakteknya untuk memindakan tacit knowledge ke dalam explicit knowledge adalah dengan melakukan proses training atau melalui pengalaman yang dimiliki seseorang.
Explicit knowledge adalah pengetahuan yang telah di artikulasikan sehingga lebih terstruktur dan dapat disimpan, serta dapat dipindahkan ke siapapun dengan mudah. Bentuk dari explicit knowledge, meliputi : laporan, dokumen, dan prosedur.
Menurut beberapa penelitian, tacit knowledge dapat diminimalisir dengan beberapa cara dan metode dan hal ini erat hubungannya dengan knowledge management. Menurut Parsaye, tacit knowledge ini bisa ditangkap dengan beberapa cara, diantaranya dengan belajar kelompok, eLearning, Action Learning, dsb.
Dalam esensis knowledge management diperlukan tacit knowledge dan explisit knowledge supaya membuat knowledge management menjadi kaya akan pengetahuan dan dapat di-transmit ke seorang lainnya. Hal ini berguna untuk membantu organisasi tidak kehilangan knowledge yang dimiliki seseorang ketika seorang tersebut keluar meninggalkan organisasi.

CORPORATE ACTION

Dalam perusahaan dikenal istilah corporate action untuk meningkatkan kinerja atau performance, lantas bagaimana corporate action di bursa. Karena istilah ini sering muncul di koran atau majalah. Ada berapa jenis corporate action, apakah benar setiap corporate action mempengaruhi perubahan harga saham di bursa dan bagaimana dampak yang ditimbulkan.
Fanny Rifqy El Fuad, Head of Representatives Capital Market Information Centre Pekalongan menuturkan istilah corporate action jika diterjemahkan berarti aksi perusahaan atau langkah perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja atau menunjukkan performance baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Karena tujuannya meningkatkan kinerja atau performance, biasanya aksi korporasi selalu ditanggapi positif oleh pelaku pasar.
Setiap perusahaan yang ingin melakukan ekspansi biasanya selalu melakukan aksi korporasi yang bermacam-macam bentuknya. Yang namanya aksi perusahaan memiliki variasi beragam mulai dari pergantian manajemen perusahaan, pembagian dividen, stock split, reverse stock, merger, akuisisi, divestasi, penerbitan saham baru, pembagian saham bonus, dividen saham, share swap, debt share swap, private placement, hingga melakukan penyertaan di perusahaan lain.
Pada umumnya, semua jenis aksi perusahaan bersifat material sehingga setiap kali aksi korporasi digulirkan seringkali memberikan dampak terhadap perubahan harga saham di pasar. Karena setiap aksi korporasi berdampak material, maka Bapepam - LK mengatur dalam satu ketentuan khusus. Perlu diketahui bersama bahwa langkah emiten untuk melakukan keputusan corporate action harus disetujui dalam suatu rapat umum baik RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) ataupun RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa). Persetujuan pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu corporate action sesuai dengan peraturan yang ada di pasar modal.
Corporate action menimbulkan dampak yang positif terhadap perubahan harga saham. Artinya, harga saham emiten yang melakukan corporate action seringkali mengalami kenaikan. Dan karena itu pula, informasi tentang aksi korporasi selalu menjadi informasi yang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar. Bahkan ada kecenderungan, pelaku pasar mencari-cari informasi aksi korporasi agar bisa mencuri start untuk membeli saham lebih dulu di pasar. Hal ini pula yang memunculkan istilah buy on rumors, sell on the news.
Bagi sebagian besar pelaku pasar informasi tentang aksi korporasi merupakan informasi yang amat berharga. Siapa yang memperoleh informasi lebih dulu maka ia akan memperoleh peluang lebih besar untuk meraih capital gain. Jadi, corporate action adalah energi yang membuat investor lebih bersemangat belanja saham di bursa.

BENTUK CORPORATE ACTION
1. ALIANSI STRATEGIS
Aliansi strategis adalah hubungan formal antara dua atau lebih kelompok untuk mencapai satu tujuan yang disepakati bersama ataupun memenuhi bisnis kritis tertentu yang dibutuhkan masing-masing organisasi secara independen.
Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung, namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang sama.
Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan sumberdaya seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manifaktur, pendanaan projek, pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual.
Dengan aliansi maka terjadi kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi. Dengan aliansi, perusahaan dapat saling berbagi kemampuan transfer teknologi, risiko, dan pendanaan. Aliansi strategis terkait pula dengan konsep seperti koalisi internasional, jaringan strategis, joint venture.

2. DIVESTASI
Dalam finansial dan ekonomi, divestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.

3. AKUISISI
Akuisisi adalah pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau oleh kelompok investor. Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh Coca-Cola, dan lain-lain.
Akuisisi berasal dari sebuah kata dalam bahasa Inggris acquisition yang berarti pengambilalihan. Kata akuisisi aslinya berasal dari bhs. Latin, acquisitio, dari kata kerja acquirere.
Kata ini sering digunakan dalam konteks bisnis, misalnya: "BenQ secara resmi melakukan akuisisi terhadap salah satu bisnis mobile device (MD) milik perusahaan elektronik raksasa Jerman Siemens AG." (Kompas 13 Juni 2005).
4. MERGER
Penggabungan 2 perusahaan dimana perusahaan yang memerger mengambil asset perusahaan yang demerger (paling tidak 50% saham yang demerger oleh perusahaan).

5. KONSOLIDASI
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan – akan entitas – entitas individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan.
Dari definisi umum diatas, dapat kita tarik suatu pemahaman bahwa; Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Otherwise, laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan.
Artinya; jika tidak memiliki hak kendali (control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya.


6. RIGHT ISSUE
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa Inggris: Rights Issue) atau disingkat HMETD dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional.

7. REVERSE STOCK
Reverse stock artinya ada penggabungan beberapa saham menjadi satu saham. Contohnya jika Reverse stock 1:100, dari 100 saham yang Anda miliki akan dijadikan menjadi 1 saham dengan nilai yang tidak berubah. Sebelum RS harga per saham Rp100, maka setelah RS harganya menjadi Rp10000 per saham (100 x 100). Tujuannya ini biasanya untuk meningkatkan nilai saham tersebut di mata investor sehingga kelihatan perusahaan yang mahal. Dan bisa juga ada ancaman pencopotan dari bursa efek. Jadi akan ada hal2 negative yang terjadi spt akan banyak orang menjual sahamnya sehingga membuat harganya akan jatuh.

8. STOCK SPLIT
Stock split merupakan salah satu bentuk corporate action yang dilakukan emiten, dengan cara memecah jumlah sahamnya (split) menjadi lebih banyak dengan mengurai harga nominal per lembar. Hal ini akan secara otomatis juga memecah harga saham, baik harga nominal dan harga pasar. Perbandingan stock split pada umumnya, 1 : 2, 1 : 5, 1 : 3 dsb.
Ilustrasi dari stock split seperti ini, misalkan ; sebelum split: perusahaan A memiliki 5 juta lembar saham dengan harga nominal Rp 1000. Pada saat perusahaan mengumumkan akan melakukan stock split 1 : 2, harga saham di market menunjukkan harga Rp 2000. Setelah split, perusahaan A akan memiliki 10 juta lembar saham (5 juta x 2) dengan harga nominal Rp 500 (Rp 1000/2) sedangkan harga pasar menjadi Rp 1000 (Rp 2000/2).



9. PRIVATE PLACEMENT
Putaran pendanaan surat berharga yang dijual tanpa penawaran umum perdana, biasanya untuk sejumlah kecil investor swasta yang dipilih.

10. TENDER OFFER
Tender offer adalah pembelian saham yang dilakukan oleh satu pihak dengan cara menawarkan kepada pemegang saham publik yang ada untuk menjual sahamnya pada harga dimana investor tersebut bersedia membeli saham tersebut. Oleh karenanya tender offer ini harus diumumkan melalui media massa terlebih dahulu.

11. DILUSI
Dilusi saham adalah kepemilikan saham di suatu perusahaan menyusut atau menjadi lebih kecil karena perusahaan tersebut menerbitkan saham baru.
Salah satu cara perusahaan publik yang ingin mendapatkan tambahan modal adalah dengan right issue, yaitu menerbitkan saham baru dengan memberikan hak memesan saham terlebih dahulu kepada pemegang saham lama.
Kalau pemegang saham lama tidak melaksanakan haknya (membeli saham baru dengan harga khusus, bukan harga pasar), maka kepemilikan sahamnya menjadi terdilusi.
Efek ke pajak : Dalam transaksi saham memang terkena fee dan pajak. Kalau membeli saham hanya kena fee saja, tapi kalau menjual kena fee dan pajak. Selama investor tidak menjual saham, tidak kena pajak.

PRODUK BISKUIT OREO PRODUKSI PT. KRAFT INDONESIA

Kraft Foods (dinamakan sesuai nama pendirinya, yaitu James Lewis Kraft) merupakan perusahaan produsen makanan terbesar ke-2 di dunia (setelah Nestlé). Kraft terdaftar di Bursa Saham New York. Pada tahun 1988, Altria Group (ketika itu masih bernama Philip Morris) mengakuisisi Kraft senilai 12,9 miliar USD. Pada tahun 2000, Altria Group mengakuisisi produsen biskuit Nabisco dan menggabungnya (merger) dengan Kraft (dimana Kraft kemudian menjadi Flagship). Saat ini Kraft telah menjadi perusahaan mandiri yang terpisah dari Altria Group, setelah seluruh sahamnya pada Kraft dilepas ke publik. Pada bulan November 2007, Kraft mengumumkan bahwa perusahaan tersebut telah mengakuisisi divisi biskuit milik Danone di seluruh dunia yang kemudian menjadikan Kraft sebagai produsen biskuit terbesar di dunia. Kraft berkantor pusat di Northfield, Illinois, Chicago.
Oreo adalah nama dagang dari sejenis biskuit yang diproduksi oleh Nabisco, pertama kali pada 1912. Terdiri dari dua wafer coklat dengan krim putih di tengahnya. Salah satu cara populer untuk memakan Oreo adalah dengan mencelupkannya ke dalam susu. Selain itu Oreo juga digunakan untuk bahan baku untuk makanan lain, misalnya milkshake, dan es krim. Di Indonesia, Oreo diproduksi oleh PT. Kraft Indonesia atau Kraft Foods Indonesia.
Berdasarkan pernyataan dari Kim McMiller, selaku Associate Director of Consumer Relations, dua tahap proses digunakan dalam pembuatan biskuit Oreo. Adonan dasar Oreo dibentuk menjadi bentuk biskuit yang bulat dengan menggunakan mesin cetakan roti yang berputar yang kemudian masuk ke dalam oven. Sebagian besar produksi Oreo dikerjakan di pabrik Kraft ataupun Nabisco di Richmond, Virginia. Biskuit Oreo untuk pasar Asia diproduksi di Indonesia dan Cina. Sedangkan biskuit Oreo untuk pasar Eropa diproduksi di Spanyol.
Bahan baku utama produksi Oreo adalah susu, dimana produksi Oreo di Indonesia sebagian besar bahan bakunya dipasok dari dalam negeri. Meskipun 10% dari bahan baku (susu) Oreo tersebut diperoleh dari luar negeri atau impor, namun tetap dalam lisensi Nabisco.
Gambar di atas merupakan rantai persediaan (supply chain) yang dibutuhkan dalam perusahaan pembuat biskuit. Pada gambar tersebut terdapat penyuplai gandum yang menyuplai kebutuhan gandum untuk pembuatan tepung yang dibutuhkan oleh pabrik tepung selanjutnya tepung yang dihasilkan akan dikirim ke pabrik biskuit kaleng untuk kemudian diolah menjadi biskuit. Selain tepung juga terdapat susu dan keju, susu diperoleh dari penyuplai susu yang biasa menampung susu perahan langsung dari para peternak sapi perah. Sedangkan keju didapat dari pabrik keju, pabrik keju ini memperoleh susu dari penyuplai susu yang sama dengan penyuplai susu yang menyuplai perusahaan biscuit kaleng. Untuk telur diperoleh dari peternak telur ayam yang biasa menjualnya kepada penyuplai telur kemudian sampai ke pabrik biscuit. Gula diperoleh langsung daripabrik gula, dimana bahan bakunya diperoleh langsung dari para petani tebu. Untuk sistem penjualan atau pendistribusian hasil dari perusahaan biskuit kaleng ini pertama-tama dilakukan dengan oleh distributor, distributor ini mengirimkan produk ke toko atau supermarket dan juga agen-agen yang khusus menjual produk ini selanjutnya dapat sampai ke tangan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

http://agung-praptapa.blog.unsoed.ac.id/2011/04/05/tugas-6-strat-man-kelas-selasa/
http://dinarjamaudin07.wordpress.com/management-crisis/
http://edwanyudi.blog.binusian.org/2011/01/09/tugas-km-part-ii-oreo/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kraft_Foods
http://id.wikipedia.org/wiki/Oreo
http://organisasi.org/kraft-oreo-wafer-krim-coklat-chocolate-cream-snack-makanan-ringan
http://terselubung.cz.cc/2010/02/semua-tentang-biskuit-oreo.html
http://www.kraftfoodscompany.com/home